Latar Belakang
Teknologi
Informasi (TI) yang kini berkembang amat pesat, tak bisa dipungkiri memberikan
kontribusi yang signifikan terhadap seluruh proses globalisasi ini. TI telah mengubah wajah ekonomi konvensional yang lambat dan
mengandalkan interaksi sumber daya fisik secara lokal menjadi ekonomi digital
yang serba cepat dan mengandalkan interaksi sumber daya informasi secara
global. Peran Internet tidak bisa dipungkiri dalam hal penyediaan informasi
global ini sehingga dalam derajat tertentu, TI disamaratakan dengan Internet.
Internet sendiri memang fenomenal kemunculannya sebagai salah satu tiang
pancang penanda kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Internet menghilangkan
semua batas-batas fisik yang memisahkan manusia dan menyatukannya dalam dunia
baru, yaitu dunia “maya”. Setara dengan perkembangan perangkat keras komputer,
khususnya mikro-prosesor, dan infrastruktur komunikasi, TI di internet
berkembang dengan kecepatan yang sukar dibayangkan.
Masyarakat dalam kehidupannya pasti mengalami perubahan.
Perubahanyang terjadi bukan hanya menuju ke arah kemajuan, tetapi dapat juga
menuju kearah kemunduran. Terkadang perubahan- perubahan yang terjadi
berlangsung dengan cepat, sehingga membingungkan dan menimbulkan ”kejutan
budaya” bagi masyarakat. Perubahan itu dapat terjadi di berbagai aspek
kehidupan, seperti peralatan dan perlengkapan hidup, mata pencaharian, sistem
kemasyarakatan, bahasa, kesenian, sistem pengetahuan, serta religi/keyakinan.
Di dalam buku Sosiologi Pembangunan karangan Prof. Dr. Ny.
Pudjiwati Sajogyo, ditelaah ciri-ciri masyarakat yang menjadi modern, artinya
mempelajari proses perubahan penting yang terjadi dalam struktur sosial
negara-negara yang menjadi modern.
Dikutip beberapa ciri masyarakat modern yang dikemukakan Prof.
Selo Soemardjan, antara lain:
- tingkat pendidikan formal adalah tinggi dan merata
- kepercayaan yang kuat pada manfaat ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana untuk kesejahteraan masyarakat
Masyarakat tergolong-golong menurut bermacam-macam profesi serta
keahlian yang dapat dipelajari dan ditingkatkan dalam lembaga pendidikan,
keterampilan dan kejuruan.
Sedangkan ciri manusia modern yang menjadi penentu modernisasi,
menurut Soerjono Soekanto, antara lain:
- manusia modern adalah orang yang bersikap terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru dan penemuan-penemuan baru
- siap menerima perubahan-perubahan
- percaya kepada keampuhan ilmu pengetahuan dan teknologi, dalam meningkatkan kesejahteraan umat manusia.
Modernisasi tidak hanya milik masyarakat yang bermukim di daerah
perkotaan saja, sekarang ini sentuhan – sentuhan modernisasi telah menjalar ke
berbagai pelosok daerah, hal ini dimungkinkan dengan adanya sarana dan
prasarana dibidang telekomunikasi yang amat memudahkan kehidupan manusia.
Begitupun dengan masyarakat pertanian, yang umumnya identik dengan daerah pedesaan
tidak luput dari euphoria akan modernisasi, masyarakat pertanian yang dulunya
dianggap terbelakang dalam penyerapan dan penguasaan akan teknologi dalam
berbagai bentuk kini mau tidak mau sangat membuthkan sentuhan teknologi dalam
aktivitas pertanian.
Jika dulunya masyarakat pertanian cenderung ‘kolot’ akan hal –
hal yang bersifat inovatif, lain halnya dengan sekarang ketergantungan akan
hal- hal yang berhubungan dengan teknologi seakan menjadi bagian hidup mereka.
Sebagai contoh, untuk membeli bibit saja mereka rela dating jauh – jauh dari
tempat tinggal ke toko – toko atau pusat penjualan sarana produksi (input)
pertanian seperti bibit, benih, dan input lainnya seperti pupuk dan pestisida.
Hal ini mengindikasikan masyarakat pertanian telah sepenuhnya dapat menerima
sentuhan teknologi dalam kehidupan mereka.
Sebuah perubahan bisa terjadi karena sebab dari dalam (intern)
atau sebab dari luar (ekstern). Dalam sebuah masyarakat, perubahan sosial dan
budaya bisa terjadi karena sebab dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari
luar masyarakat.
Definisi
Pengertian Teknologi Informasi
Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang
digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun,
menyimpan, memanipulasi data dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi
yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu,
yang digunakan untuk keperluan pribadi, bisnis, dan pemerintahan dan merupakan
informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.
Pengertian Perubahan Sosial
Perubahan sosial secara umum dapat diartikan
sebagai suatu proses pergeseran atau berubahnya struktur atau tatanan didalam
masyarakat, meliputi pola pikir yang lebih inovatif, sikap, serta kehidupan
sosialnya untuk mendapatkan penghidupan yang lebih bermatabat.
Pada dasarnya setiap manusia yang ada di muka
bumi ini dalam hidupnya dapat dipastikan akan mengalami apa yang dinamakan
dengan perubahan-perubahan. Adanya perubahan-perubahan tersebut akan dapat
diketahui bila kita melakukan suatu perbandingan dengan menelaah suatu
masyarakat pada masa tertentu yang kemudian kita bandingkan dengan keadaan
masyarakat pada waktu yang lampau. Perubahan-perubahan yang terjadi di dalam
masyarakat, pada dasarnya merupakan suatu proses yang terus menerus, ini
berarti bahwa setiap masyarakat pada kenyataannya akan mengalami
perubahan-perubahan. Tetapi perubahan yang terjadi antara masyarakat yang satu
dengan masyarakat yang lain tidak selalu sama. Hal ini dikarenakan adanya suatu
masyarakat yang mengalami perubahan yang lebih cepat bila dibandingkan dengan
masyarakat lainnya.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pengertian perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada
masyarakat yang mencangkup perubahan dalam aspek-aspek struktur dari suatu
masyarakat, ataupun karena terjadinya perubahan dari faktor lingkungan, karena
perubahannya komposisi penduduk, keadaan geografis, serta berubahnya sistem
hubungan sosial, maupun perubahan pada lembaga kemasyarakatnnya.
Sebab Awal
Sebuah perubahan bisa terjadi karena sebab dari dalam (intern) atau sebab dari luar (ekstern). Dalam sebuah masyarakat, perubahan sosial dan budaya bisa terjadi karena sebab dari masyarakat sendiri atau yang berasal dari luar masyarakat.
1. Sebab intern
Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain:
- Dinamika penduduk, yaitu pertambahan dan penurunan jumlah penduduk. Pertambahan penduduk akan menyebabkan perubahan pada tempat tinggal. Tempat tinggal yang semula terpusat pada lingkungan kerabat akan berubah atau terpancar karena faktor pekerjaan. Berkurangnya penduduk juga akan menyebabkan perubahan sosial budaya. Contoh perubahan penduduk adalah program transmigrasi dan urbanisasi.
- Adanya penemuan-penemuan baru yang berkembang di masyarakat, baik penemuan yang bersifat baru (discovery) ataupun penemuan baru yang bersifat menyempurnakan dari bentuk penemuan lama(invention)
- Munculnya berbagai bentuk pertentangan(conflict) dalam masyarakat.
- Terjadinya pemberontakan atau revolusi sehingga mampu menyulut terjadinya perubahan- perubahan besar.
2. Sebab Ekstern
Merupakan sebab yang berasal dari dalam masyarakat sendiri, antara lain:
- Adanya pengaruh bencana alam
- Terjadi peperangan
- Adanya pengaruh kebudayaan lain
Penerapan TI terhadap Masyarakat
Pembangunan yang telah dilakukan di setiap desa-desa yang ada di
wilayah Indonesia, utamanya pada masyarakat petani saat ini. Bentuk penerapan
teknologi tepat guna dalam pertanian dan perubahan sosial masyarakat petani
merupakan implementasi dari pembangunan yang dilakukan di negara-negara
berkembang seperti di Indonesia.
Penerapan teknologi tepat guna dalam pertanian dan perubahan
sosial masyarakat petani telah menciptakan cara dan sikap masyarakat petani
dalam melakukan proses produksi pertanian. Secara tegas dikatakan bahwa
teknologi tepat guna dalam pertanian yang diperkenalkan dipedesaan Jawa lebih
banyak mengandalkan masukan modern dan membatasi tenaga kerja. Hanya saja pada
masa selanjutnya, hal ini berbanding berbalik, yakni penerapan teknologi tepat
guna dalam pertanian semakin menambah kesempatan kerja, utamanya bagi kaum
buruh tani. Bentuk lain dari hasil analisa mengenai cara dan sikap masyarakat
petani ini adalah bahwa teknologi meningkatkan alternatif kita, penerapan
teknologi tepat guna dalam pertanian membawa cita-cita yang sebelumnya tak
dapat dicapai ke dalam alam kemungkinan dan dapat mengubah kekuasaan relatif
atau memudahkan menyadari nilai-nilai berbeda.
Penerapan teknologi tepat guna dalam pertanian saat ini telah mampu membentuk alternatif-alternatif baru bagi masyarakat petani dalam melakukan proses produksi pertanian, serta menjadikan masyarakat petani untuk dapat selalu mengkondisikan alam.
Penerapan teknologi tepat guna dalam pertanian saat ini telah mampu membentuk alternatif-alternatif baru bagi masyarakat petani dalam melakukan proses produksi pertanian, serta menjadikan masyarakat petani untuk dapat selalu mengkondisikan alam.
Bila memperhatikan ciri-ciri masyarakat Indonesia, yaitu tingkat
pendidikan formal yang kurang merata, kepercayaan yang kurang kuat pada
teknologi sebagai sarana untuk kesejahteraan masyarakat, banyaknya golongan
profesi di masyarakat, serta kesiapan menerima perubahan-perubahan, khusus
pemanfaatan teknologi baru, dalam meningkatkan kesejahteraannya, menunjukkan
bahwa masyarakat Indonesia sangat lamban untuk disebut sebagai masyarakat
modern, khususnya masyarakat di daerah tertinggal dan daerah terbatas.
Pengertian masyarakat di daerah tertinggal dan terbatas adalah masyarakat di
wilayah/provinsi yang kurang memanfaatkan teknologi tepat guna untuk memajukan
daerahnya, sehingga selalu mengalami krisis pangan dan sulit serta mahalnya
layanan transportasi darat, laut maupun udara, sehingga kurang terjangkau
informasi teknologi
SUMBER:
- https://lutfianto22.wordpress.com/pengaruh-teknologi-terhadap-perubahan-sosial/
- http://isbd-alv.blogspot.co.id/2014/03/perubahan-sosial-akibat-kemajuan.html
- http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2012/07/perubahan-sosial-di-bidang-teknologi.html
Komentar
Posting Komentar