PENDAHULUAN
Kemiskinan di Indonesia adalah salah satu
masalah yang telah ada sejak lama. Seiring
berjalannya waktu, dari tahun ke tahun,
kemiskinan di Indonesia tidak menunjukkan
adanya angka penurunan yang signifikan.
Indonesia perlu adanya suatu konsep penurunan
angka kemiskinan yang efektif untuk mengatasi
masalah yang sedang dialami ini. Salah satu
usaha yang dapat dilakukan adalah mengenalkan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) kepada
masyarakat Indonesia, baik masyaakat kota
maupun masyarakat desa.
Aplikasi TIK di seluruh sektor kehidupan
masyarakat merupakan kondisi yang kondusif
bagi pertumbuhan ekonomi sebuah bangsa. TIK
merupakan kombinasi antara Teknologi Informasi
(TI) dan Teknologi Komunikasi (TK). Teknologi
Informasi merupakan teknologi pemrosesan dan
pengemasan informasi sementara teknologi
komunikasi merupakan teknologi interaksi antara
pengguna informasi melalui jaringan komunikasi.
Sehingga jangkauan TIK tidak hanya terikat
kepada pemograman, jaringan, dan analisa,
namun TIK dapat penggunaannya dapat
meningkatkan kualitas produk, produktifitas
pekerja, daya saing internasional dan kualitas
hidup.
Pengenalan Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) pada saat ini sangat diperlukan,
karena salah satu faktor utama kegagalan dalam
pengentasan kemiskinan adalah kurangnya
pengetahuan masyarakat Indonesia yang kurang
mampu dalam pengelolaan teknologi dan
kurangnya informasi yang didapatkan
Sebagaimana yang kita tahu, hanya masyarakat
di kota-kota besar yang mendapatkan informasi
lengkap dan teknologi yang terbaru, tetapi itupun
tidak merata, hal ini bisa dilihat dari pengamen
dan pengemis yang masih terlihat berkeliaran di
jalan raya. Padahal, apabila mereka memiki
kemampuan untuk mengakses media TIK seperti
internet, mereka akan mampu mencari informasi
mengenai lapangan pekerjaan yang sekiranya
cocok dengan keterampilan yang mereka miliki
dan lebih menjanjikan daripada hanya meminta
uang kepada masyarakat yang lain.
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK)
telah dikenal sebagai alat yang kuat secara
potensial untuk memerangi kemiskinan di dunia,
dengan kapasitas bagi penyediaan kesempatan
yang sangat baik bagi negara-negara
berkembang dalam mencapai target seperti
menurunkan tingkat kemiskinan, dan sebagai
sumber mengenai kesehatan dan pendidikan
yang lebih efektif dari sebelumnya. Di negaranegara
yang telah berhasil dalam menggunakan TIK, dapat dilihat pertumbuhan ekonomi yang
sangat cepat, kehidupan rakyat yang semakin
baik, dan pemerintahan yang berjalan dengan
sistematis.
DEFINISI
Kemiskinan merupakan keadaan dimana
sekelompok masyarakat mengalami kekurangan
baik dari segi perekonomian, pendidikan maupun
dalam politik. Dalam pengertian yang lebih luas,
penurunan moral dan kesadaran terhadap hukum
yang berlaku juga merupakan suatu bentuk
kemiskinan, namun kemiskinan dalam bentuk
seperti ini tidak dapat secara langsung dilihat.
Teknologi Informasi dan Komunikasi didefinisikan
sebagai sekumpulan aktifitas yang memfasilitasi
proses,transmisi, dan tampilan informasi. TIK
merupakan gabungan dari tiga domain, yaitu
teknologi informasi, data dan informasi, serta isu
sosial-ekonomi. TIK umumnya dipahami oleh
masyarakat sebagai hal-hal yang berhubungan
dengan komputer dan internet, tetapi banyak
pihak yang melihat itu sebagai pandangan yang
sangat sempit, karena peralatan elektronik
tradisional seperti, televisi, radio, telepon, dan
surat kabar juga membawa informasi.
POIN PERMASALAHAN
- Kemiskinan memiliki penyebab yang sangat kompleks dan banyak. Orangorang miskin tidak hanya dirugikan oleh kurangnya sumber kehidupan. Namun mereka juga terisolasi dari akses terhadap informasi tentang harga pasar bagi barang yang mereka produksi, tentang kesehatan, tentang struktur dan servis instuisi sosial, dan tentang hak-hak mereka dalam bidang politik dan hak mengemukakan pendapat.
- Kurangnya informasi berpadu di dalam tingkat sosial. Kendala structural pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan yang tidak merata di dalam struktur masyarakat menimbulkan kemiskinan yang akut. Kelemahan dan ketidak efisienan pasar dan institusi national termasuk di dalamnya pemerintah mengurangi pertumbuhan ekonomi, menahan perkembangan sektor swasta, dan melemahkan kemampuan masyarakat untuk merespon kemiskinan. Kelangkaan informasi dan system komunikasi yang handal menyebabkan pemerintah sangat lamban merespon kemiskinan yang timbul. Tidak jarang kita melihat pemerintah lamban dalam merespon kelaparan yang timbul di suatu daerah. Akses informasi yang tidak merata menyebabkan korupsi merajalela.
- Orang-orang miskin membutuhkan informasi, pengetahuan dan komunikasi seperti masyarakat lainnya, namun mereka tidak mampu untuk menemukannya. Informasi, pengetahuan, dan komunikasi adalah sumber dari interaksi sosial dan ekonomi. Namun, karena orang-orang miskin dihadapkan kepada hambatan-hambatan dalam hidupnya, mreka tidak dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan di atas atau bahkan harus menggapai kebutuhan tersebut dengan harga yang sangat mahal yang pada akhirnya akan memberatkan hidup mereka sendiri.
- Orang-orang miskin tidak memiliki suara di institusi-institusi kebijakan yang menentukan arah hidup mereka. Mereka tidak hanya menghadapai kesulitankesulitan hidup sehari-hari yang menghilangkan waktu dan kesempatan dalam menggunakanhak-hak mereka, tapi mereka juga terdeprived dari instrumentinstrumen yang secara effektif menyuarakan hak-hak mereka kepada pemerintah. Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh orang-orang miskin seringkali direndahkan dan perspektif mereka terhadap kebutuhan dan pemecahan untuk berbagai masalah yang mereka hadapi sering diabaikan.
- Meningkatkan aliran informasi dan servis komunikasi memang penting tetapi tidak cukup untuk memberantas kemiskinan. Kualitas dan rentang informasi yang relevan terhadap suatu masyarakat sama pentingnya dengan banyaknya informasi yang tersedia di masyarakat, namun informasi yang relevan mungkin tidaklah mencukupi untuk membantu mengatasi kemiskinan. Petani yang mengetahui informasi harga terakhir produknya mungkin tidak akan dapat menjual produknya dengan harga pasar yang terbaik. Hal ini disebabkan oleh tengkulak yang mengambil keuntungan antara harga pasar dan petani yang menjual produknya. TIK dapat digunakan untuk menghilangkan tengkulak dengan menghubungkan petani langsung kepada pembeli. Namun hal ini dapat menimbulkan kekacauan dalam masyarakat, untuk itu diperlukan usaha untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di tingkat makro yang dapat dinikmati oleh semua level masyarakat agar kekacauan dalam masyarakat dapat dihindari
Kemiskinan di Indonesia sangat kompleks,
peningkatan jumlah penduduk miskin meningkat
dengan sangat tajam pada waktu terjadinya krisis
ekonomi di Indonesia. Jumlah rakyat miskin di
kota umumnya lebih rendah dibandingkan dengan
jumlah penduduk miskin yang tinggal di desadesa.
Indonesia adalah Negara berpenduduk keempat
terpadat di dunia dengan jumlah penduduk yang
melebihi 200 juta jiwa, yang mendiami berbagai
pulau besar dan kecil. Jumlah keseluruhan pulau
Indonesia adalah sekitar 13500 pulau, dengan 8
jenis agama dan terdiri lebih dari 300 suku
bangsa. Indonesia yang merupakan Negara
kepulauan yang dikelilingi oleh lautan merupakan
lokasi yang sangat strategis bagi penerapan TIK
dalam meningkatkan komunikasi antar pulau.
Tingkat komunikasi antar pemerintah pusat dan
pemerintah daerah dapat juga dilakukan dengan menggunakan fasilitas Internet, sehingga
informasi dari pusat ke daerah dapat berjalan
dengan lancar.
Namun kendala infrastruktur
komunikasi di Negara Indonesia menyebabkan
penerapan TIK untuk sektor komunikasi antar
pemerintah menjadi terhalang.
Jika dibandingkan dengan sesama Negaranegara
ASEAN dan Negara-negara Asia Pasifik
penetrasi telpon di Indonesia masih tergolong
rendah. Berdasarkan data yang dipublikasikan
oleh Internatiol Telecommunication Union (ITU)
banyaknya telepon tetap per 100 penduduk di
Negara-negara ASEAN adalah 8.23, sedangkan
di Indonesia banyaknya telpon tetap adalah 5.73
per 100 penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa
tingkat Indonesia masih jauh berada di bawah
rata-rata Negara ASEAN lainnnya.
SOLUSI
Sebagaimana kita ketahui, bahwa tidak semua
rakyat Indonesia, khususnya mereka yang kurang
mampu, dapat menggunakan internet bahkan
komputer sekalipun, untuk itu, pemerintah dapat
menggalakan pengajaran penggunaan computer
dan internet bagi mereka. hal ini selain dapat
menambah wawasan mereka dalam dunia
elektronik seperti sekarang ini, hal ini juga dapat
mempermudah mereka dalam mengakses
informasi untuk mencari lapangan pekerjaan.
Namun hal tersebut tidak dapat dijadikan sebagai
pemecahan dari segala masalah kemiskinan, hal
lain yang menjadi kendala adalah keadaan
finansial yang tidak mendukung untuk membeli
seperangkat alat elektronik sebagai penyedia
akses internet.Yang dapat dilakukan oleh
pemerintah adalah menyediakan suatu warung
internet yang khusus disediakan bagi mereka
yang terdaftar sebagai penduduk miskin. Setelah
pemerintah menyediakan fasilitas berupa warnet
gratis, masyarakat akan dapat lebih mengenali
keadaan pasar dan penyediaan lapangan
pekerjaan yang ada.
Dengan kata lain, Teknologi dapat meningkatkan taraf kehidupan/ekonomi masyarakat di masa depan. Akan tetapi Teknologi tersebut memiliki kemungkinan untuk menambah jumlah kemiskinan untuk sementara waktu dikarenakan masa transisi dari jaman tradisional ke teknologi.
TIK sangat berpengaruh dalam uasha penurunan
angka kemiskinan, hal ini selain dapat menunjang
tersedianya informasi baik mengenai lapangan
pekerjaan yang dapat menjadi peluang bagi
mereka dan keadaan pasar yang dapat
meningkatkan usaha mereka apabila mereka
memiliki usaha, dapat juga membuka kesempatan
dalam mendapatkan lapangan pekerjaan. Hal
yang dapat dilakukan oleh pemerintah antara lain
adalah menggalakkan pengajaran mengenai
penggunaan komputer bagi rakyat miskin dan
penyediaan warnet gratis untuk mereka.
Referensi:
http://ejurnal.bppt.go.id/index.php/JSTI/article/viewFile/762/595
Komentar
Posting Komentar